Senin, 09 September 2013

Dabbat Al - Ard, Binatang dari perut bumi Sebelum Kiamat

Dabbat al-Ard (Arab دابة الأرض‎) bermaksud binatang buas (raksasa) yang muncul dari perut bumi sebagai salah satu tanda sebelum datangnya Hari Kiamat. Binatang melata yang dikenali sebagai Dabbat al-ard ini akan keluar di kota Mekah di gunung Shafa, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabbat al-ard ini akan membawa Tongkat Nabi Musa AS dan memakai Cincin Nabi Sulaiman AS.

Dabbat ( دابة) dalam Bahasa Arab yang bererti “binatang” atau “binatang buas (raksasa)”, berasal dari kata Debbe, yang bermaksud melata, perkataan ini sering digunakan untuk binatang dan serangga. Sedangkan kalimat al-Ard (الأرض) bererti bumi. Namun maksud secara bahasa, Dabbat al-Ard memiliki maksud “Haiwan yang melata di tanah” dalam bahasa Melayu.

Ibnu Jurayj mengatakan bahawa Ibnu Zubair menjabarkan binatang ini dengan terperinci, "Kepalanya seperti kepala kerbau, matanya seperti mata khinzir, telinganya seperti telinga gajah, tanduknya seperti tanduk rusa jantan, lehernya seperti leher burung unta, dadanya seperti dada singa, warna kulitnya seperti warna kulit harimau, pinggulnya seperti pinggul kucing, ekornya seperti ekor biri-biri jantan dan kakinya seperti kaki unta. Diantara sepasang persendiannya sejarak 12 ukuran garis lurus.

(SEKADAR GAMBAR HIASAN)
Ibnu Jurayj mengatakan bahawa Ibnu Zubair menjabarkan, "Ia akan membawa Tongkat Nabi Musa AS dan memakai Cincin Nabi Sulaiman AS. Tiada tersisa bagi orang beriman yang tersisa tanpa membuat tanda putih diwajahnya, sehingga bersinarlah wajahnya dan tiada yang tersisa bagi orang kafir tanpa membuat tanda hitam diwajahnya, sehingga hitam legam keseluruh wajahnya.

Ketika mereka sedang berurusan di pasar, mereka akan berkata, "Berapa harganya wahai orang beriman?" "Berapa harganya wahai orang kafir?" Sehingga ketika salah seorang dari anggota keluarga duduk makan bersama, mereka akan mengetahui siapa yang beriman dan yang kafir.

Kemudian binatang itu berkata kepada orang beriman: "Wahai orang beriman, kalian akan berada diantara orang-orang penghuni Syurga." dan berkata kepada orang kafir: "Wahai orang kafir, kalian akan berada diantara orang-orang penghuni Neraka."

Sesuai dengan firman Allah dalam Surah An Naml: 82,
“ Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahawa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An Naml: 82)        

Abu Dawud at Tayalisi mencatat dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Binatang ini akan muncul dari perut bumi dan akan membawa Tongkat Nabi Musa dan memakai Cincin Nabi Sulaiman AS. Ia akan memukul hidung orang kafir dengan tongkat itu dan akan mengusap wajah orang beriman sehingga cerah dengan cincin itu. Sehingga mereka makan bersama, mereka akan saling mengenali orang yang beriman dan yang kafir."

Juga kisah ini dicatat oleh Imam Ahmad dalam musnadnya, "Binatang itu akan memukul hidung orang kafir dengan cicin dan akan dan akan membuat wajah orang beriman menjadi cerah dengan tongkat, sehingga ketika mereka makan bersama, mereka akan berkata satu sama lainnya, "Wahai orang beriman" dan "Wahai orang kafir".

Beberapa hadis juga mencatat seperti berikut, apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu ‘Ini adalah orang yang beriman’. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah ‘Ini adalah orang kafir’.

Angka 19 Dalam Al - Qur'an

   Fenomena angka 19 dalam Al-Qur'an. Seorang sarjana pertanian Mesir, Rashad Khalifa, yang mengambil gelar doktor di Amerika, meneliti tentang Al-Quran menggunakan komputer. Ia menganalisis kitab Al-Quran yang ada padanya dan juga kitab Al-Quran tertua yang bernama “Mushaf Utsmani” yang ditemukan di Samarkand, yaitu negeri asal Imam Bukhari di Uzbekistan. Melalui penelitiannya yang dipamerkan pada pameran Islam di London pada tahun 1976, dia menunjukkan bahwa tidak ada satupun huruf yang hilang atau berkurang di dalam Al-Quran meskipun kitab tua itu sudah berusia lebih dari 1400 tahun.
   Rashad Khalifa juga menunjukkan fenomena angka 19. Angka 19 di dalam teori bilangan adalah bilangan prima. Jika diteliti secara cermat, ternyata banyak ukuran kuantitatif di dalam Al-Quran yang dinyatakan sebagai kelipatan angka 19. Inilah daftarnya (Sumber: Buku One Million Phenomena yang ditulis oleh Fahmi Basya):
1. Setiap surat di dalam Al-Quran dibuka dengan bacaan basmallah yang berbunyi: “Bismillaahirrahmaanirrahiim“. Dalam aksara Arab, jumlah huruf di dalam bacaanbasmallah itu terdiri dari 19 huruf (19 = 1 x 19). Sembilan belas huruf itu adalah basin,mimaliflamlamhhaaliflamrohamimnunaliflamrohayamim.
basmallah
2. Kalimat basmallah terdiri dari empat kelompok kata: ismAllaahar-rahmaan, dan ar-rahiim. Marilah kita rinci satu per satu:
- Kata ismu yang artinya “Nama” disebutkan 19 kali di dalam seluruh ayat Al-Quran (19 = 1 x 19).
- Kata Allah di dalam Al-Quran disebutkan sebanyak 2698 kali (2698 = 142 x 19).
- Kata ar-rahmaan yang artinya “Maha Pengasih” disebutkan di dalam Al-Quran sebanyak 57 kali (57 = 3 x 19).
- Kata ar-rahiim yang artinya “Maha Penyayang” disebutkan di dalam Al-Quran sebanyak 114 kali (114 = 6 x 19).
3. Kalimat basmallah di dalam Al-Quran disebutkan 114 kali (114 = 6 x 19). Surat ke-9 tidak dimulai dengan basmallah, surat ke-27 memakai basmallah 2 kali (yaitu pada pembuka dan pada ayat 30).
4. Jumlah surat di dalam Al-Quran seluruhnya 114 surat (114 = 6 x 19).
5. Wahyu pertama turun 19 kata (19 = 1 x 19). Wahyu pertama terdapat pada surat nomor 96 (Al-’alaq) ayat 1 sampai 5.
6. Wahyu kedua turun 38 kata (38 = 2 x 19). Wahyu kedua terdapat pada surat ke-68 ayat 1 sampai 9.
7. Wahyu ketiga turun 57 kata (57 = 3 x 19). Wahyu ketiga terdapat pada surat ke-73 ayat 1 sampai 10.
8. Wahyu terakhir turun 19 kata (19 = 1 x 19). Wahyu terakhir terdapat pada surat ke-110 ayat 1 sampai 3.
9. Surat 96 adalah tempat wahyu pertama. Ternyata surat ini hanya terdiri 19 ayat saja.
10. Surat 96 sebagai tempat wahyu pertama berada pada bilangan ke-19 dari 114 surat jika dihitung dari belakang, yaitu 114, 113, 112, …, 98, 97, 96.
11. Wahyu pertama pada surat 96 itu turun sebanyak 5 ayat (ayat 1 sampai 5). Jumlah huruf di dalam 5 ayat itu adalah 76 buah (76 = 4 x 19).
12. Surat 96 itu seluruhnya terdiri dari 285 huruf (285 = 15 x 19).
13. Pertengahan Al-Quran terletak pada ayat 19 dari surat 18, (19 = 1 x 19).
14. Terdapat 29 surat yang dimulai dengan kata yang terdiri dari huruf tunggal sepertiNunQofShod, maupun kata yang terdiri dari 2, 3, 4, dan 5 huruf seperti “Alif Lam Mim“, “Alif Lam Ro“, “Kaf Ha Ya ‘Ain Shod“. Kata-kata tersebut secara harafiah tidak mempunyai makna, namun Allah lah yang tahu apa maksudnya. Marilah kita rinci sebagai berikut:
a) Surat ke-2 dimulai dengan “Alif Lam Mim“. Jumlah huruf alif lam mim di dalam surat ke-2 itu adalah 4502 + 3202 + 2195 = 9899 = 521 x 19.
b) Surat ke-3 juga dimulai dengan “Alif Lam Mim“. Jumlah huruf alim lam mim di dalam surat ke-3 adalah 2521 + 1892 + 1249 = 5662 = 289 x 19.
c) Surat ke-7 dimulai dengan “Alim Lam Mim Shod“. Jumlah huruf alim lam mim +shod di dalam surat ke-7 itu adalah 2529 + 1530 + 97 = 5320 = 280 x 19.
d) Surat ke-13 dimulai dengan “Alif Lam Mim Ro“. Jumlah huruf alif lam mim ro di dalam surat ke-13 adalah 605 + 480 + 260 + 137 = 1482 = 72 x 19.
e) Surat ke-19 dimulai dengan “Kaf Ha Ya ‘Ain Shod“. Jumlah huruf kaf ha ya ‘ain +shod di dalam surat ke-19 itu adalah 137 + 175 + 343 + 117 + 26 = 798 = 42 x 19.
f) Surat ke-36 (surat Yaasiin) dimulai dengan “Yaa Sin“. Jumlah huruf ya sin di dalam surat ke-36 itu ada sebanyak 237 + 48 = 285 = 15 x 19.
g) Surat ke-50 dimulai dengan “Qof“. Jumlah huruf qof di dalam surat 50 adalah 57 buah (57 = 3 x 19).
h) Surat ke-68 dimulai dengan “Nun“. Jumlah huruf nun di dalam surat 68 adalah 133 buah. (133 = 7 x 19).
i) Tujuh surat dibuka dengan “Haa Mim“, yaitu surat 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46. Jumlah huruf ha mim di dalam tujuh buah surat itu adalah 2147 buah. (2147 = 113 x 19), dengan rincian:
- Surat 40, jumlah huruf ha mim = 64 + 380 = 444
- Surat 41, jumlah huruf ha mim = 48 + 276 = 324
- Surat 42, jumlah huruf ha mim = 53 + 300 = 353
- Surat 43, jumlah huruf ha mim = 44 + 324 = 368
- Surat 44, jumlah huruf ha mim = 16 + 150 = 166
- Surat 45, jumlah huruf ha mim = 31 + 200 = 231
- Surat 46, jumlah huruf ha mim = 36 + 225 = 261
Total = 444 + 324 + 353 + 368 + 166 + 231 + 261 = 2147 = 113 x 19
j) Ada enam buah surat yang dibuka dengan “Alim Lam Mim“. Jumlah huruf alif lam +mim pada enam buah surat tersebut adalah 19874 buah, (19874 = 1046 x 19), dengan rincian:
- Surat 2, jumlah huruf alif lam mim = 4502 + 3202 + 2195 = 9899 = 521 x 19
- Surat 3, jumlah huruf alif lam mim = 2521 + 1892 + 1249 = 5662 = 298 x 19
- Surat 29, jumlah huruf alif lam mim = 774 + 554 + 344 = 1672 = 88 x 19
- Surat 30, jumlah huruf alif lam mim = 554 + 393 + 317 = 1254 = 66 x 19
- Surat 31, jumlah huruf alif lam mim = 347 + 297 + 173 = 817 = 43 x 19
- Surat 32, jumlah huruf alif lam mim = 257 + 155 + 158 = 570 = 30 x 19
Total = 9899 + 5662 + 1672 + 1254 + 817 + 570 = 19874 = 1046 x 19.
k) Semua surat yang dimulai dengan “Alif Lam Ro“, jumlah huruf alif lam ro = 9462 = 498 x 19, dengan rincian sebagai berikut:
- Surat 10, jumlah alif lam ro = 1319 + 913 + 257 = 2489 = 131 x 19
- Surat 11, jumlah alif lam ro = 1370 + 794 + 325 = 2489 = 131 x 19
- Surat 12, jumlah alif lam ro = 1306 + 812 + 257 = 2375 = 125 x 19
- Surat 14, jumlah alif lam ro = 585 + 452 + 160 = 1197 = 63 x 19
- Surat 15, jumlah alif lam ro = 493 + 323 + 96 = 912 = 48 x 19
Total = 2489 + 2489 + 2375 + 1197 + 912 = 9462 = 498 x 19
Dari paparan angka-angka di atas, dapatkah kita menyatakan bahwa Al-Quran itu diturunkan secara cermat dalam modulo 19 atau kelipatan 19? Semua angka tersebut tampak seperti deretan bilangan acak (random), namun setelah diteliti merupakan kelipatan angka 19.
SubhanallahAllaahu Akbar! Fenomena angka 19 ini membuktikan bahwa Al-Quran bukanlah buatan manusia, tetapi ia benar-benar berasal dari Allah SWT. Fenomena 19 bukan pula suatu kebetulan atau mengada-ada, tetapi sebagai bukti kebenaran Al-Quran itu sendiri.
Ayat-ayat Al-Quran tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang, huruf demi huruf, karena Allah selalu menjaga keasliannya, seperti yang difirmankan dalam dua ayat berikut:
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“. (Qur’an Surat Al-An’am ayat 115)
Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami memeliharanya“. (Qur’an Surat Al-Hijr ayat 9)
Maha Benar Allah yang Maha Agung.